HUBUNGAN LAMA MENJALANI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

  • Friska Br Sembiring STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Rotua Elvina Pakpahan STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Lili Suryani Tumanggor STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Epy Karniat Gustin Laiya STIKes Santa Elisabeth Medan
Keywords: Length of Undergoing Hemodialysis, Quality of Life, Chronic Kidney Failure

Abstract

Chronic kidney failure is a disease in which the function of the kidneys decreases so that they are unable to work in terms of filtering and disposing of the body's electrolytes.This condition causes patients with chronic kidney failure to undergo hemodialysis therapy which is carried out 2-3 times a week for a lifetime. This study aims to determine the relationship between the length of time undergoing hemodialysis and the quality of life of chronic kidney failure patients at H. Adam Malik General Hospital Medan 2023. This study uses a correlational design with a cross sectional approach. The population of this study are 376 people. The sampling technique used is purposive sampling, which total 79 samples. The instrument used is the Kidney Disease Quality of Life Questionnaire Short Form 36 (KDQOL-SF36). The results showed  that most of the respondents underwent hemodialysis < 1 year as many as 36 people (45.6%), and most of them have a high quality of life as many as 46 people (58.2%). The results of statistical tests using the chi-square test obtained p-value = 0.103 (p> 0.05). Based on the result of the study, it can be concluded that there is no relationship between the length of time undergoing hemodialysis and quality of life of chronic kidney failure patients at H. Adam Malik General Hospital Medan in 2023. Suggestions from this study are that patients can carry out hemodialysis therapy regularly in order to achieve a good quality of life.

 

Abstrak

Gagal ginjal kronis adalah penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga tidak mampu bekerja dalam hal penyaringan dan pembuangan elektrolit tubuh. Kondisi tersebut menyebabkan penderita gagal ginjal kronis harus menjalani terapi hemodialisa yang di lakukan 2-3 kali seminggu untuk seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisa dengan kualitas hidup  pasien gagal ginjal kronis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 376 orang. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan adalah Purposive sampling, yang berjumlah 79 sampel. Instrumen yang di gunakan adalah Kuesioner Kidney Disease Quality of Life Short Form 36 (KDQOL-SF36). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjalani hemodialisa < 1 tahun sebanyak 36 orang (45,6%), dan sebagian besar memiliki kualitas hidup tinggi sebanyak 46 orang (58,2%). Hasil uji statistik menggunakan chi-square test di peroleh p-value = 0,103 (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa tidak ada hubungan lama menjalani hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2023. Saran dari penelitian ini diharapkan pasien dapat melaksanakan terapi hemodialisa secara teratur agar tercapai kualitas hidup yang baik.

References

1. S. Aryzki, M. N. R. Wanda, Y. Susanto, M. M. A. Saputera, A. M. P. Putra, and Karani, “Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis Gagal Ginjal Kronik Di Rsud Ulin Banjarmasin Menggunakan Instrumen Eq5d,” J. Ilm. Ibnu Sina, vol. 4, no. 1, pp. 210–224, 2019.
2. D. S. P. Sagala and S. M. Pasaribu, “Hubungan strategi koping dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisadi rsu imelda medan 1.,” J. Ilm. Keperawatan Imelda, vol. 4, no. 2, 2018.
3. H. Anasulfalah et al., “Gambaran Kualitas Hidup Pasien Dengan Chronic Kidney Disease Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. Moewardi,” J. Heal. Res., vol. 5, no. 2, pp. 71–76, 2022, [Online]. Available: https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/avicenna
4. Riskesdas, “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” Kementeri. Kesehat. RI, vol. 1, no. 1, p. 1, 2018, [Online].Available: https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
5. IRR, “Report Of Indonesian renal registry,” Indones. Ren. Regist., pp. 14–15, 2018.
6. A. H. Kusuma, “Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa Rsud Merauke,” J. Ilm. Obs., vol. 14 NO.4, 2022, [Online]. Available: https://stikes-nhm.e-journal.id/OBJ/index
7. D. Fitriani, R. D. Pratiwi, R. Saputra, and K. S. Haningrum, “Hubungan Lama Menjalani Terapi Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Dr Sitanala Tangerang,” Edu Dharma J., vol. 4, no. 1, pp. 70–78, 2020, [Online]. Available: http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/edudharma
8. S. P. Sari, R. AZ, and Maulani, “Hubungan Lama Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jambi,” J. Ilm. Ners Indones., vol. 3, no. November 2022, 2022, [Online]. Available: https://www.onlinejournal.unja.ac.id/JINI%0AHubungan
9. A. S. Siwi and A. A. Budiman, “Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi,” vol. 09, 2021.
10. S. Devi and S. Rahman, “Hubungan Lama Menjalani Terapi Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida,” J. Ilm. Kohesi, vol. 4, no. 1, pp. 61–67, 2022, [Online]. Available: https://kohesi.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/download/328/330
11. S. Aisara, S. Azmi, and M. Yanni, “Gambaran Klinis Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil Padang,” J. Kesehat. Andalas, vol. 7, no. 1, pp. 42–50, 2018.
12. Y. Sarastika, Kisan, O. Mendrofa, and J. V. Siahaan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik (Ggk) Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di Rsu Royal Prima Medan,” J. Ris. Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, vol. 4, no. 1, pp. 53–60, 2019.
13 Idarahyuni, L. S. Erna, and E. Haryanto, “Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis (Ggk)Yang Menjalani Terapi Hemodialisis Di Unit Hemodialisa Rsau Dr . M . Salamun Bandung,” J. Kesehat. Aeromedika, pp. 17–23, 2019.
14. S. Zakaria, S. Fauzan, and I. Budiharto, “Hubungan Lama Menjalani Terapi Hemodialisaterhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak,” 2019.
15. E. Sinuraya and Lismayanur, “Hubungan Lama Menjalani Terapi Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan,” J. Online Keperawatan Indones., vol. 2, no. 1, 2019.
16. P. Wahyuni, S. Miro, and E. Kurniawan, “Artikel Penelitian Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik dengan Diabetes Melitus,” J. Kesehat. Andalas, vol. 7, no. 4, pp. 480–485, 2018.
17. Isnaeni and A. Berkah, “Hubungan Lama Menjalin Tetapi Hemodialisa Dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik,” J. Antara Keperawatan, pp. 1–11, 2020.
18. A. W. Kurniawan and J. Koesrini, “Hubungan Kadar Ureum, Hemoglobin dan Lama Hemodialisa dengan Kualitas Hidup Penderita PGK,” J. Ners dan Kebidanan, vol. 6, pp. 292–299, 2019, doi: 10.26699/jnk.V6i3.ART.p292-299.
19. A. Rantepadang, “Kadar Hemoglobin Dan Lama Hemodialisa Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa,” vol. 4, no. 1, pp. 36–41, 2022.
Published
2024-04-26